![](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgGIK7usE7obbul7IkFQXiaEzIxJCwKlWQkMjG7PPShU0DEKwUkz94iOQaPgkNsHNy3Ax1DEgosqdtea6xBI4-66RXMSwYJ1jmrkFBrjKezEpmRhPCN3D9HhDJCqJ9CPq3HJghW792F5foX/s420/Stylish-Flag-Day.gif)
SMK "AHMAD YANI" BISA....!
![SMK "AHMAD YANI" BISA....!](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh7dd8woWF0XmE8lhVfFx_atYbSwaVFR-F1YULW0KaQiw6dxVCxGJO-fcS9AfykLg3pnLMwN3w2RNnMUoCb2R59UuPk0LG3mToDHCnDXd6h09l7l3viJNKBYWG3lqz-QTFefsCKJjcLLhrz/s150/Logo+SMK+A.+Yani.png)
SMK "AHMAD YANI" BISA....!
WEBSITE MY SCHOOL
![](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgnq0jDXdB0J6bprxK-jQbtumK7EUYoctcEvZKGXsWopMKXbjp9P28Trnl_GN8Q3X1Hkrit04AWmNZIbOlHdZWP1eULeT1lRIc9sUTZDOo_Q4zc92apqxb6tNLbTbv2L_ZIM8n4STHNBhMw/s420/Animated-Flag-Indonesia.gif)
glitter
PRAKATA
Prakata
Pertama-tama saya memanjatkan puja dan puji syukur atas kehadiratnya ALLAH SWT dan atas limpahan rahmat-Nya sehingga penemuan BLOGER dapat saya manfaatkan dengan sebaik-baiknya.
Dan untuk menggali maupun menyalurkan tentang ilmu pengetahuan listrik.
Peraturan instalasi listrik yang pertama kali digunakan sebagai pedoman beberapa instansi
yang berkaitan dengan instalasi listrik adalah AVE (Algemene Voorschriften voor Electrische
Sterkstroom Instalaties) yang diterbitkan sebagai Norma N 2004 oleh Dewan Normalisasi
Pemerintah Hindia Belanda. Kemudian AVE N 2004 ini diterjemahkan ke dalam bahasa
Indonesia dan diterbitkan pada tahun 1964 sebagai Norma Indonesia NI6 yang kemudian
dikenal sebagai Peraturan Umum Instalasi Listrik disingkat PUIL 1964, yang merupakan
penerbitan pertama dan PUIL 1977 dan 1987 adalah penerbitan PUIL yang kedua dan ketiga
yang merupakan hasil penyempurnaan atau revisi dari PUIL sebelumnya, maka PUIL 2000
ini merupakan terbitan ke 4. Jika dalam penerbitan PUIL 1964, 1977 dan 1987 nama buku ini
adalah Peraturan Umum Instalasi Listrik, maka pada penerbitan sekarang tahun 2000,
namanya menjadi Persyaratan Umum Instalasi Listrik dengan tetap mempertahankan
singkatannya yang sama yaitu PUIL.
Penggantian dari kata “Peraturan” menjadi “Persyaratan” dianggap lebih tepat karena pada
perkataan “peraturan” terkait pengertian adanya kewajiban untuk mematuhi ketentuannya
dan sangsinya. Sebagaimana diketahui sejak AVE sampai dengan PUIL 1987 pengertian
kewajiban mematuhi ketentuan dan sangsinya tidak diberlakukan sebab isinya selain
mengandung hal-hal yang dapat dijadikan peraturan juga mengandung rekomendasi
ataupun ketentuan atau persyaratan teknis yang dapat dijadikan pedoman dalam
pelaksanaan pekerjaan instalasi listrik.
Sejak dilakukannya penyempurnaan PUIL 1964, publikasi atau terbitan standar IEC
(International Electrotechnical Commission) khususnya IEC 60364 menjadi salah satu acuan
utama disamping standar internasional lainnya. Juga dalam terbitan PUIL 2000, usaha untuk
lebih mengacu IEC ke dalam PUIL terus dilakukan, walaupun demikian dari segi
kemanfaatan atau kesesuaian dengan keadaan di Indonesia beberapa ketentuan mengacu
pada standar dari NEC (National Electric Code), VDE (Verband Deutscher Elektrotechniker)
dan SAA (Standards Association Australia).
PUIL 2000 merupakan hasil revisi dari PUIL 1987, yang dilaksanakan oleh Panitia Revisi
DEMIKIANLAH PRAKATA DARI SAYA SEMOGA BERMANFAAT BAGI PENGGEMAR BLOG SEKALIAN
Probolinggo,12 Januari 2013
(MOH.ERWIN)
petir
gliter
Senin, 21 Januari 2013
RANGKAIAN PENGENDALI
Sabtu, 12 Januari 2013
Sedangkan pada saluran kabel tanah, biasanya banyak menggunakan kabel dengan penghantar jenis tembaga dan aluminium, perkembangan yang sangat dominan pada saluran kabel tanah adalah dari sisi bahan isolasinya, dimana pada saat awal banyak menggunakan isolasi berbahan kertas dengan perlindungan mekanikal berupa timah hitam, kemudian menggunakan minyak ( jenis kabel ini dinamakan GPLK atau Gewapend Papier Lood Kabel yang merupakan standar belanda dan NKBA atau Normal Kabel mit Bleimantel Aussenumheullung yang merupakan standar jerman, dan jenis bahan isolasi yang terkini adalah isolasi buatan berupa PVC (Polyvinyl Chloride) dan XLPE (Cross-Linked Polyethylene). Jenis bahan isolasi PVC dan XLPE pada saat ini telah berkembang pesat dan merupakan bahan isolasi yang andal.
Di waktu yang lalu, bahan yang banyak digunakan untuk saluran listrik adalah jenis tembaga (Cu). Namun karena harga tembaga yang tinggi dan tidak stabil bahkan cenderung naik, aluminium mulai dilirik dan dimanfaatkan sebagai bahan kawat saluran listrik, baik saluran udara maupun saluran kabel tanah. Lagipula, kawat tembaga sering dicuri karena bahannya dapat dimanfaatkan untuk pembuatan berbagai produk lain.
Suatu ikhtisar akan disampaikan dibawah ini mengenai berbagai jenis logam atau campurannya yang dipakai untuk kawat saluran listrik, yaitu:
• Tembaga elektrolitik, yang harus memenuhi beberapa syarat normalisasi, baik mengenai daya hantar listrik maupun mengenai sifat-sifat mekanikal.
• Brons, yang memiliki kekuatan mekanikal yang lebih besar, namun memiliki daya hantar listrik yang rendah. Sering dipakai untuk kawat pentanahan.
• Aluminium, yang memiliki kelebihan karena materialnya ringan sekali. Kekurangannya adalah daya hantar listrik agak rendah dan kawatnya sedikit kaku. Harganya sangat kompetitif. Karenanya merupakan saingan berat bagi tembaga, dan dapat dikatakan bahwa secara praktis kini mulai lebih banyak digunakan untuk instalasi-instalasi listrik arus kuat yang baru dari pada menggunakan tembaga.
• Aluminium berinti baja, yang biasanya dikenal sebagai ACSR (Aluminium Cable Steel Reinforced), suatu kabel penghantar aluminium yang dilengkapi dengan unit kawat baja pada inti kabelnya. Kawat baja itu diperlukan guna meningkatkan kekuatan tarik kabel. ACSR ini banyak digunakan untuk kawat saluran hantar udara.
• Aldrey, jenis kawat campuran antara aluminium dengan silicium (konsentrasinya sekitar 0,4 % – 0,7 %), Magnesium (konsentrasinya antara 0,3 % - 0,35 %) dan ferum (konsentrasinya antara 0,2 % - 0,3 %). Kawat ini memiliki kekuatan mekanikal yang sangat besar, namun daya hantar listriknya agak rendah.
• Cooper-weld, suatu kawat baja yang disekelilingnya diberi lapisan tembaga.
• Baja, bahan yang paling banyak digunakan sebagai kawat petir dan juga sebagai kawat pentanahan.
Berdasarkan ikhtisar diatas, dapat dikatakan bahwa bahan yang terpenting untuk saluran penghantar listrik adalah tembaga dan aluminium, sehingga kedua bahan tersebut banyak digunakan sebagai kawat pengantar listrik, baik saluran hantar udara maupun kabel tanah.